Sabtu, 03 Desember 2011

SUBNETING IP VERSI 4


  SUBNETING IP VERSI 4 “
Internet Protocol (IP) adalah alamat numerik yang logis identifikasi dan alamat yang ditetapkan untuk berpartisipasi dalam sebuah perangkat komputer yang memanfaatkan jaringan Internet Protocol untuk komunikasi antara node-nya. Alamat IP awalnya ditetapkan sebagai nomor 32-bit, yang sekarang dinamakan Internet Protocol Version 4 (IPv4), dan masih digunakan hari ini. Namun, karena pertumbuhan yang besar dari Internet dan penipisan yang dihasilkan dari ruang alamat, menangani sistem baru (IPv6), menggunakan 128 bit untuk alamat, dikembangkan pada tahun 1995 dan terakhir standar oleh RFC 2460 pada tahun 1998. Walaupun alamat IP yang disimpan sebagai angka biner, mereka biasanya ditampilkan dalam manusia-dibaca notations, untuk misalnya, 208.77.188.166 (untuk IPv4) dan 2001: db8: 0:1234:0:567:1:1 (untuk IPv6). ” Peran alamat IP telah karakteristik sebagai berikut: ” nama menunjukkan apa yang kita cari dan menunjukkan alamat di mana serta menunjukkan bagaimana rute ke sana.Alamat IP perangkat lunak dianggap alamat, dan tidak sulit kode alamat hardware. Internet Assigned Numbers Authority (IANA) yang mengelola alokasi ruang alamat IP global. IANA bekerja bekerja sama dengan lima Regional Internet Registries (RIRs) mengalokasikan blok alamat IP lokal ke Internet Registries (penyedia layanan Internet) dan lembaga lainnya.


Bermula sekitar 1985, kaedah-kaedah telah dicipta untuk membenarkan rangkaian IP disubbahagikan. Konsep variable-length subnet mask (VLSM) yang membenarkan subbahagian kepada saiz rangkaian yang pelbagai telah diperkenalkan.[1][2]
Sekitar 1993, sistem kelas-kelas ini secara rasminya telah digantikan dengan Classless Inter-Domain Routing (CIDR), dan skema berasaskan kelas dipanggil classful (berkelas-kelas), sebagi lawannya.

Alamat IP dikategorikan ke dalam dua kategori:
Private Addresses:
Ini adalah alamat yang digunakan pada jaringan swasta, dan yang tidak terlihat di Internet. Mereka sering digunakan dengan alamat penerjemah jaringan untuk menyambung ke Internet umum global.

Public Addresses:
Ini adalah Internet Assigned Numbers Authority (IANA) terdaftar alamat yang terlihat di Internet.

Alamat IP versi 6
Generasi selanjutnya dari Internet Protocol, yang bertujuan untuk menggantikan IPv4 dan untuk mengembangkan kemampuan Internet menangani di Internet, yang akhirnya dinamakan Internet Protocol Version 6 (IPv6). Alamat ukuran telah meningkat dari 32-128 bit atau 16 octets yang murah bahkan dengan tugas dari jaringan blok, dianggap cukup untuk masa depan dpt diduga.

Statis dan alamat IP dinamis
Ketika sebuah komputer dikonfigurasi untuk menggunakan alamat IP yang sama setiap kali kekuasaan atas, hal ini dikenal sebagai alamat IP statis. Sebaliknya, dalam situasi saat komputer dari alamat IP yang ditetapkan secara otomatis, ia juga dikenal sebagai alamat IP dinamis.

IP Address Assignment Methods
Alamat IP dapat terjadi melalui salah satu dari cara berikut:
·Menetapkan alamat IP secara dinamis melalui Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP): alamat IP yang diberikan melalui DHCP server dianggap sebagai alamat IP yang ditetapkan secara dinamis. DHCP server yang memberikan alamat IP yang ditentukan dari rentang alamat IP.
· Menetapkan alamat IP secara manual: menetapkan alamat IP secara manual dapat memakan waktu, dan dapat mengakibatkan digandakan alamat IP tugas. Alamat IP secara manual biasanya terjadi jika tidak ada konfigurasi DHCP server pada jaringan dan jaringan tersedia beberapa segmen jaringan atau komputer memiliki alamat IP statis atau pengguna mengkonfigurasi komputer di jaringan server penting seperti kontroler domain atau DNS server.
·Menetapkan alamat IP secara otomatis melalui Otomatis Private IP Addressing (APIPA): APIPA dapat digunakan sebagai alternatif bila tidak ada DHCP server keluar untuk menetapkan alamat IP secara dinamis. APIPA bekerja baik pada jaringan kecil, bila komputer ini digunakan pada lebih dari satu jaringan.

Special IP addresses:
Beberapa alamat IP yang khusus untuk tujuan tertentu.
· Jaringan segmen ke alamat yang ditentukan zeros/0s: Menunjukkan jaringan ini atau subnet (jaringan lokal).
· Jaringan segmen ke alamat yang ditentukan ones/1s: Menunjukkan jaringan ini dan semua yang terkait subnets.
· Alamat yang digunakan untuk menguji Loopback.
· Alamat host dari semua zeros/0s: Alamat biasanya digunakan dalam tabel routing, dan ketika referensi jaringan, namun tidak khusus host pada jaringan.
· Alamat host dari semua ones/1s: Ini digunakan sebagai alamat broadcast untuk semua node pada jaringan tertentu.



Setting IP
Di Linux (Ubuntu)
Masuk ke Konsole kemudian jadi root dengan mengetik sudo su, kemudian ketik :
ifconfig netmask
Sebagai contoh :
ifconfig eth1 192.168.1.2 netmask 255.255.255.0



Protokol Internet versi 4 (IPv4) merupakan semakan keempat dalam pembangunan Protokol Internet (IP) dan ia merupakan veris pertama yang dilaksanakan secara meluas. Bersama-sama dengan IPv6, ia merupakan teras kaedah antara jaringan berasaskan piawaian bagi Internet. IPv4 masih lagi setakat ini merupakan protokol Lapisan Internet yang paling digunakan secara meluas. Pada 2010[update], pelaksanaan IPv6 masih lagi belum matang.
IPv4 menggunakan alamat-alamat 32-bit (empat bait), yang menghadapkan ruang alamat kepada 4,294,967,296 (232) alamat unik yang mungkin. Begitu pn, sebahagiannya disimpan untuk tujuan-tujuan khusus misalnya rangkaian persendirian (~18 juta alamat) atatu alamat-alamat multisiar (~270 juta alamat). Ini mengurangkan jumlah alamat yang boleh diuntukkan bagi penghalaan pada Internet awam. Sedang alamat-alamat semakin diwakilkan kepada pengguna akhir, kekurangan alamat IPv4 semakin berkembang. Namun, perekabentukan semula seni bina pengalamatan rangkaian melalui reka bentuk rangkaian berkelas-kelas, Classless Inter-Domain Routing, dan terjemahan alamat rangkaian (NAT) telah menyumbang kepada pelengahan dengan ketara bagi kehabisan yang tidak terhindarkan itu.
Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai).
Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:
  • Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada.
    Dalam banyak kasus, sebuah alamat network identifier adalah sama dengan segmen jaringan fisik dengan batasan yang dibuat dan didefinisikan oleh
    router IP. Meskipun demikian, ada beberapa kasus di mana beberapa jaringan logis terdapat di dalam sebuah segmen jaringan fisik yang sama dengan menggunakan sebuah praktek yang disebut sebagai multinetting. Semua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah Internetwork. Jika semua node di dalam jaringan logis yang sama tidak dikonfigurasikan dengan menggunakan network identifier yang sama, maka terjadilah masalah yang disebut dengan routing error.
    Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255.
  • Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation, server atau sistem lainnya yang berbasis teknologi TCP/IP) di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier/segmen jaringan di mana ia berada.

Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:
  • Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one
Alamat unicast, merupakan alamat yang mengindentifikasikan satu interface yang digunakan untuk komunikasi satu ke satu, dengan menunjuk satu host.

  • Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
Alamat broadcast, merupakan alamat yang digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network.
 
  • Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.
Alamat multicast, meruapakan alamat yang didesain agar alamat tersebut diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen yang sama atau berbeda. Terletak pada kelas D.
 
Dalam RFC 791, IPv4 dibagi ke dalam beberapa kelas berdasarkan dari oktet pertamanya seperti terlihat pada tabel dibawah:
Kelas IPv4

Oktet pertama
(desimal)



Oktet pertama
(biner)
Digunakan oleh






Kelas A

1–126

0xxx xxxx
Alamat unicast untuk jaringan skala besar
Kelas B

128–191

10xx xxxx
Alamat unicast untuk jaringan skala menengah hingga skala besar






Kelas C

192–223

110x xxxx
Alamat unicast untuk jaringan skala kecil
Kelas D

224–239

1110 xxxx
Alamat multicast (bukan alamat unicast)
Kelas E

240–255

1111 xxxx
Direservasikan, umumnya digunakan sebagai alamat percobaan (eksperimen dan bukan alamat unicast)




Namun ada pengecualian pada beberapa alamat, yang disebut special user addresss yaitu:
blok alamat CIDR

Penjelasan

Referensi
0.0.0.0/8

Current network (only valid as source address)

RFC 1700
10.0.0.0/8

Private network

RFC 1918
127.0.0.0/8

Loopback

RFC 5735
169.254.0.0/16

Link-Local

RFC 3927
172.16.0.0/12

Private network

RFC 1918
192.0.0.0/24

Reserved (IANA)

RFC 5735
192.0.2.0/24

TEST-NET-1, Documentation and example code

RFC 5735
192.88.99.0/24

IPv6 to IPv4 relay

RFC 3068
192.168.0.0/16

Private network

RFC 1918
198.18.0.0/15

Network benchmark tests

RFC 2544
198.51.100.0/24

TEST-NET-2, Documentation and examples

RFC 5737
203.0.113.0/24

TEST-NET-3, Documentation and examples

RFC 5737
224.0.0.0/4

Multicasts (former Class D network)

RFC 3171
240.0.0.0/4

Reserved (former Class E network)

RFC 1700
255.255.255.255

Broadcast

RFC 919

Kelas-kelas alamat

Dalam RFC 791, alamat IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi desimal.

Kelas A
Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.



Kelas B
Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.

Kelas C
Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.

 Kelas D
Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.

Kelas E
Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.



Kelas Alamat
Nilai oktet pertama
Bagian untuk Network Identifier
Bagian untuk Host Identifier
Jumlah jaringan maksimum
Jumlah host dalam satu jaringan maksimum
Kelas A
1–126
W
X.Y.Z
126
16,777,214
Kelas B
128–191
W.X
Y.Z
16,384
65,534
Kelas C
192–223
W.X.Y
Z
2,097,152
254
Kelas D
224-239
Multicast IP Address
Multicast IP Address
Multicast IP Address
Multicast IP Address
Kelas E
240-255
Dicadangkan; eksperimen
Dicadangkan; eksperimen
Dicadangkan; eksperimen
Dicadangkan; eksperimen
Catatan: Penggunaan kelas alamat IP sekarang tidak relevan lagi, mengingat sekarang alamat IP sudah tidak menggunakan kelas alamat lagi. Pengemban otoritas Internet telah melihat dengan jelas bahwa alamat yang dibagi ke dalam kelas-kelas seperti di atas sudah tidak mencukupi kebutuhan yang ada saat ini, di saat penggunaan Internet yang semakin meluas. Alamat IPv6 yang baru sekarang tidak menggunakan kelas-kelas seperti alamat IPv4. Alamat yang dibuat tanpa memedulikan kelas disebut juga dengan classless address.

Alamat Unicast

Setiap antarmuka jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP harus diidentifikasikan dengan menggunakan sebuah alamat logis yang unik, yang disebut dengan alamat unicast (unicast address). Alamat unicast disebut sebagai alamat logis karena alamat ini merupakan alamat yang diterapkan pada lapisan jaringan dalam DARPA Reference Model dan tidak memiliki relasi yang langsung dengan alamat yang digunakan pada lapisan antarmuka jaringan dalam DARPA Reference Model. Sebagai contoh, alamat unicast dapat ditetapkan ke sebuah host dengan antarmuka jaringan dengan teknologi Ethernet, yang memiliki alamat MAC sepanjang 48-bit.
Alamat unicast inilah yang harus digunakan oleh semua host TCP/IP agar dapat saling terhubung. Komponen alamat ini terbagi menjadi dua jenis, yakni alamat host (host identifier) dan alamat jaringan (network identifier).
Alamat unicast menggunakan kelas A, B, dan C dari kelas-kelas alamat IP yang telah disebutkan sebelumnya, sehingga ruang alamatnya adalah dari 1.x.y.z hingga 223.x.y.z. Sebuah alamat unicast dibedakan dengan alamat lainnya dengan menggunakan skema subnet mask.

Jenis-jenis alamat unicast

·        Alamat publik

·         Alamat ilegal

·        Alamat Privat

Ruangan alamat pribadi yang ditentukan di dalam RFC 1918 didefinisikan di dalam tiga blok alamat berikut:
  • 10.0.0.0/8
  • 172.16.0.0/12
  • 192.168.0.0/16
Sementara itu ada juga sebuah ruang alamat yang digunakan untuk alamat IP privat dalam beberapa sistem operasi:
  • 169.254.0.0/16

*      10.0.0.0/8

Jaringan pribadi (private network) 10.0.0.0/8 merupakan sebuah network identifier kelas A yang mengizinkan alamat IP yang valid dari 10.0.0.1 hingga 10.255.255.254. Jaringan pribadi 10.0.0.0/8 memiliki 24 bit host yang dapat digunakan untuk skema subnetting di dalam sebuah organisasi privat.

*      172.16.0.0/12

Jaringan pribadi 172.16.0.0/12 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 16 network identifier kelas B atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 20 bit yang dapat ditetapkan sebagai host identifier, yang dapat digunakan dengan menggunakan skema subnetting di dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan privat 172.16.0.0/12 mengizinkan alamat-alamat IP yang valid dari 172.16.0.1 hingga 172.31.255.254.

*      192.168.0.0/16

Jaringan pribadi 192.168.0.0/16 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 256 network identifier kelas C atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 16 bit yang dapat ditetapkan sebagai host identifier yang dapat digunakan dengan menggunakan skema subnetting apapun di dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan privat 192.168.0.0/16 dapat mendukung alamat-alamat IP yang valid dari 192.168.0.1 hingga 192.168.255.254.

*      169.254.0.0/16

Alamat jaringan ini dapat digunakan sebagai alamat privat karena memang IANA mengalokasikan untuk tidak menggunakannya. Alamat IP yang mungkin dalam ruang alamat ini adalah 169.254.0.1 hingga 169.254.255.254, dengan alamat subnet mask 255.255.0.0. Alamat ini digunakan sebagai alamat IP privat otomatis (dalam Windows, disebut dengan Automatic Private Internet Protocol Addressing (APIPA)).
Ruang alamat
Dari alamat
Sampai alamat
Keterangan
010.000.000.000/8
010.000.000.001
010.255.255.254
Ruang alamat privat yang sangat besar (mereservaskan kelas A untuk digunakan)
172.016.000.000/12
172.016.000.001
172.031.255.254
Ruang alamat privat yang besar (digunakan untuk jaringan menengah hingga besar)
192.168.000.000/16
192.168.000.001
192.168.255.254
Ruang alamat privat yang cukup besar



(digunakan untuk jaringan kecil hingga besar)
169.254.000.000/16
169.254.000.001
169.254.255.254
Digunakan oleh fitur Automatic Private Internet Protocol Addressing (APIPA) dalam beberapa sistem operasi.
Karena alamat-alamat IP di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan ditetapkan oleh Internet Network Information Center (InterNIC) (atau badan lainnya yang memiliki otoritas) sebagai alamat publik, maka tidak akan pernah ada rute yang menuju ke alamat-alamat pribadi tersebut di dalam router Internet. Kompensasinya, alamat pribadi tidak dapat dijangkau dari Internet. Oleh karena itu, semua lalu lintas dari sebuah host yang menggunakan sebuah alamat pribadi harus mengirim request tersebut ke sebuah gateway (seperti halnya proxy server), yang memiliki sebuah alamat publik yang valid, atau memiliki alamat pribadi yang telah ditranslasikan ke dalam sebuah alamat IP publik yang valid dengan menggunakan Network Address Translator (NAT) sebelum dikirimkan ke Internet.


Alamat Multicast

Alamat IP Multicast (Multicast IP Address) adalah alamat yang digunakan untuk menyampaikan satu paket kepada banyak penerima. Dalam sebuah intranet yang memiliki alamat multicast IPv4, sebuah paket yang ditujukan ke sebuah alamat multicast akan diteruskan oleh router ke subjaringan di mana terdapat host-host yang sedang berada dalam kondisi "listening" terhadap lalu lintas jaringan yang dikirimkan ke alamat multicast tersebut. Dengan cara ini, alamat multicast pun menjadi cara yang efisien untuk mengirimkan paket data dari satu sumber ke beberapa tujuan untuk beberapa jenis komunikasi. Alamat multicast didefinisikan dalam RFC 1112.
Alamat-alamat multicast IPv4 didefinisikan dalam ruang alamat kelas D, yakni 224.0.0.0/4, yang berkisar dari 224.0.0.0 hingga 224.255.255.255. Prefiks alamat 224.0.0.0/24 (dari alamat 224.0.0.0 hingga 224.0.0.255) tidak dapat digunakan karena dicadangkan untuk digunakan oleh lalu lintas multicast dalam subnet lokal.
Daftar alamat multicast yang ditetapkan oleh IANA dapat dilihat pada situs IANA.

Alamat Broadcast

Alamat broadcast untuk IP versi 4 digunakan untuk menyampaikan paket-paket data "satu-untuk-semua". Jika sebuah host pengirim yang hendak mengirimkan paket data dengan tujuan alamat broadcast, maka semua node yang terdapat di dalam segmen jaringan tersebut akan menerima paket tersebut dan memprosesnya. Berbeda dengan alamat IP unicast atau alamat IP multicast, alamat IP broadcast hanya dapat digunakan sebagai alamat tujuan saja, sehingga tidak dapat digunakan sebagai alamat sumber.
Ada empat buah jenis alamat IP broadcast, yakni network broadcast, subnet broadcast, all-subnets-directed broadcast, dan Limited Broadcast. Untuk setiap jenis alamat broadcast tersebut, paket IP broadcast akan dialamatkan kepada lapisan antarmuka jaringan dengan menggunakan alamat broadcast yang dimiliki oleh teknologi antarmuka jaringan yang digunakan. Sebagai contoh, untuk jaringan Ethernet dan Token Ring, semua paket broadcast IP akan dikirimkan ke alamat broadcast Ethernet dan Token Ring, yakni 0xFF-FF-FF-FF-FF-FF.

Network Broadcast

Alamat network broadcast IPv4 adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang menggunakan kelas (classful). Contohnya adalah, dalam NetID 131.107.0.0/16, alamat broadcast-nya adalah 131.107.255.255. Alamat network broadcast digunakan untuk mengirimkan sebuah paket untuk semua host yang terdapat di dalam sebuah jaringan yang berbasis kelas. Router tidak dapat meneruskan paket-paket yang ditujukan dengan alamat network broadcast.

Subnet broadcast

Alamat subnet broadcast adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang tidak menggunakan kelas (classless). Sebagai contoh, dalam NetID 131.107.26.0/24, alamat broadcast-nya adalah 131.107.26.255. Alamat subnet broadcast digunakan untuk mengirimkan paket ke semua host dalam sebuah jaringan yang telah dibagi dengan cara subnetting, atau supernetting. Router tidak dapat meneruskan paket-paket yang ditujukan dengan alamat subnet broadcast.
Alamat subnet broadcast tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang menggunakan kelas alamat IP, sementara itu, alamat network broadcast tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang tidak menggunakan kelas alamat IP.

All-subnets-directed broadcast

Alamat IP ini adalah alamat broadcast yang dibentuk dengan mengeset semua bit-bit network identifier yang asli yang berbasis kelas menjadi 1 untuk sebuah jaringan dengan alamat tak berkelas (classless). Sebuah paket jaringan yang dialamatkan ke alamat ini akan disampaikan ke semua host dalam semua subnet yang dibentuk dari network identifer yang berbasis kelas yang asli. Contoh untuk alamat ini adalah untuk sebuah network identifier 131.107.26.0/24, alamat all-subnets-directed broadcast untuknya adalah 131.107.255.255. Dengan kata lain, alamat ini adalah alamat jaringan broadcast dari network identifier alamat berbasis kelas yang asli. Dalam contoh di atas, alamat 131.107.26.0/24 yang merupakan alamat kelas B, yang secara default memiliki network identifer 16, maka alamatnya adalah 131.107.255.255.
Semua host dari sebuah jaringan dengan alamat tidak berkelas akan menengarkan dan memproses paket-paket yang dialamatkan ke alamat ini. RFC 922 mengharuskan router IP untuk meneruskan paket yang di-broadcast ke alamat ini ke semua subnet dalam jaringan berkelas yang asli. Meskipun demikian, hal ini belum banyak diimplementasikan.
Dengan banyaknya alamat network identifier yang tidak berkelas, maka alamat ini pun tidak relevan lagi dengan perkembangan jaringan. Menurut RFC 1812, penggunaan alamat jenis ini telah ditinggalkan.


Limited broadcast

Alamat ini adalah alamat yang dibentuk dengan mengeset semua 32 bit alamat IP versi 4 menjadi 1 (11111111111111111111111111111111 atau 255.255.255.255). Alamat ini digunakan ketika sebuah node IP harus melakukan penyampaian data secara one-to-everyone di dalam sebuah jaringan lokal tetapi ia belum mengetahui network identifier-nya. Contoh penggunaanya adalah ketika proses konfigurasi alamat secara otomatis dengan menggunakan Boot Protocol (BOOTP) atau Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP). Sebagai contoh, dengan DHCP, sebuah klien DHCP harus menggunakan alamat ini untuk semua lalu lintas yang dikirimkan hingga server DHCP memberikan sewaan alamat IP kepadanya.
Semua host, yang berbasis kelas atau tanpa kelas akan mendengarkan dan memproses paket jaringan yang dialamatkan ke alamat ini. Meskipun kelihatannya dengan menggunakan alamat ini, paket jaringan akan dikirimkan ke semua node di dalam semua jaringan, ternyata hal ini hanya terjadi di dalam jaringan lokal saja, dan tidak akan pernah diteruskan oleh router IP, mengingat paket data dibatasi saja hanya dalam segmen jaringan lokal saja. Karenanya, alamat ini disebut sebagai limited broadcast.
v  Format Paket IPv4
Paket-paket data dalam protokol IP dikirimkan dalam bentuk datagram. Sebuah datagram IP terdiri atas header IP dan muatan IP (payload). Header IP menyediakan dukungan untuk memetakan jaringan (routing), identifikasi muatan IP, ukuran header IP dan datagram IP, dukungan fragmentasi, dan juga IP Options. Sedangkan payload IP berisi informasi yang dikirimkan. Payload IP memiliki ukuran bervariasi, berkisar dari 8 byte hingga 65515 byte. Sebelum dikirimkan di dalam saluran jaringan, datagram IP akan "dibungkus" (encapsulation) dengan header protokol lapisan antar muka jaringan dan trailer-nya, untuk membuat sebuah frame jaringan. Setiap datagram terdiri dari beberapa field yang memiliki fungsi tersendiri dan memiliki informasi yang berbeda – beda. Pada gambar di bawah ini . dapat dilihat struktur dari paket IPv4
Tabel a. sturuk paket IPv4
Header IP terdiri atas beberapa  field sebagai berikut :
  1. Version. Digunakan untuk mengindikasikan versi dari header IP yang digunakan.
  2. Internet Header Length. Digunakan untuk mengindikasikan ukuran header IP.
  3. Type of Service. Field ini digunakan untuk menentukan kualitas transmisi dari sebuah datagram IP.
  4. Total Length. Merupakan panjang total dari datagram IP, yang mencakup header IP dan muatannya.
  5. Identification. Digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah paket IP tertentu yang akan difragmentasi..
  6. Flags. Berisi dua buah flag yang berisi apakah sebuah datagram IP mengalami fragmentasi atau tidak.
Bit 0 = reserved, diisi 0.
  Bit 1 = bila 0 bisa difragmentasi, bila 1 tidak dapat difragmentasi.
 Bit 1 = bila 0 fragmentasi berakhir, bila 1 ada fragmentasi lagi.
7. Fragment Offset. Digunakan untuk mengidentifikasikan offset di mana fragmen yang bersangkutan dimulai, dihitung dari permulaan muatan IP yang belum dipecah
v  IPv4 Kelas C
IPv4 terbagi atas beberapa kelas, namun disini penulis hanya membahas Ipv4 kelas C, adapun definisi dari IPv4 kelas C adalah IP Adress yang Network IDnya terdiri dari 24 bit dan host ID 8 bit, sehingga dapat terbentuk sekitar 2 juta host network dengan masing-masing network memiliki 256 host. Untuk lebih jelasnya lihatlah gambar pembagian net ID dan host ID IPV4 kelas C sebagai berikut :


Gambar a. Pembagian IPv4  kelas

v  Aturan Dasar Pemilihan network ID dan host ID
Berikut adalah aturan-aturan dasar dalam menentukan network ID dan host ID yang digunakan :
  1. Network ID tidak boleh sama dengan 127. Network ID 127 secara default digunakan sebagai alamat loopback yakni IP address yang digunakan oleh suatu desimal untuk menunjuk dirinya sendiri.
  2. Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 255. Network ID atau host ID 255 akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID ini merupakan alamat yang mewakili seluruh jaringan.
  3. Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0. IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat network. Alamat network digunakan untuk menunjuk suatu jaringan bukan suatu host.
4. Host ID harus unik dalam suatu network. Dalam suatu network tidak boleh ada dua host yang memiliki host ID yang sama.
v  Subnetting
Untuk beberapa desimal yang menyangkut efisiensi IP Address, mengatasi masalah topologi network dan organisasi, network administrator biasanya melakukan subnetting. Esensi dari subnetting adalah “memindahkan” garis pemisah antara bagian network dan bagian host dari suatu IP Address. Beberapa bit dari bagian host dialokasikan menjadi bit tambahan pada bagian network. Address satu network menurut struktur baku dipecah menjadi beberapa subnetwork. Cara ini menciptakan sejumlah network tambahan, tetapi mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut.
Subnetting juga dilakukan untuk mengatasi perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan dalam suatu network. Router IP dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda hanya jika setiap network memiliki address network yang unik. Selain itu, dengan subnetting, seorang Network Administrator dapat mendelegasikan pengaturan host address seluruh departemen dari suatu perusahaan besar kepada setiap departemen, untuk memudahkannya dalam mengatur keseluruhan network.
Suatu subnet didefinisikan dengan mengimplementasikan masking bit (subnet mask ) kepada IP Address. Struktur subnet mask sama dengan struktur IP Address, yakni terdiri dari 32 bit yang dibagi atas 4 segmen. Bit-bit dari IP Address yang “ditutupi” (masking) oleh bit-bit subnet mask yang aktif dan bersesuaian akan diinterpretasikan sebagai network bit. Bit 1 pada subnet mask berarti mengaktifkan masking ( on ), sedangkan bit 0 tidak aktif ( off ).
Subnetting dilakukan pada saat konfigurasi interface. Penerapan subnet mask pada IP Address akan mendefinisikan 2 buah address baru, yakni Network Address dan Broadcast Address. Network address didefinisikan dengan menset seluruh bit host berharga 0, sedangkan broadcast address dengan menset bit host berharga 1. Seperti yang telah dijelasakan pada bagian sebelumnya, network address adalah alamat network yang berguna pada informasi routing. Suatu host yang tidak perlu mengetahui  address seluruh host yang ada pada network yang lain. Informasi yang dibutuhkannya hanyalah address dari network yang akan dihubungi serta gateway untuk mencapai network tersebut. Subnetting hanya berlaku pada network lokal. Bagi network di luar network desimal, nomor network yang dikenali tetap nomor network standard menurut kelas IP Address.
v Subnetting Alamat IPv4 kelas C
Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat IP dengan network identifier kelas C.
Jumlah subnet
(segmen jaringan)
Jumlah subnet bit
Subnet mask
(notasi decimal bertitik/
notasi panjang prefiks)
Jumlah host tiap subnet
1-2
1
255.255.255.128 atau /25
126
3-4
2
255.255.255.192 atau /26
62
5-8
3
255.255.255.224 atau /27
30
Tabel b. Subnetting Alamat IPv4 kelas C





0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More