Konsep Perancangan
Perancangan jaringan ini menggunakan teknik bridge,
dengan topologi star untuk di antar Lantai, dan topologi star untuk dalam Lantai.
LantaiA
Pada Lantai A ini ada 1 ruangan, untuk tiap lantai memerlukan 1
buah router yang mana setiap lantai memiliki jumlah host 1 buah. Pada Lantai ini dibagi menjadi
2 segmen jaringan, dengan teknik subnetting Kemudian untuk konfigurasi IP client di
atur oleh DHCP.
Lantai B
Pada Lantai B ini ada 1 ruangan, untuk tiap lantai memerlukan 1
buah router yang mana setiap lantai memiliki jumlah host 1 buah. Pada Lantai ini dibagi menjadi
2 segmen jaringan, dengan teknik subnetting Kemudian untuk konfigurasi IP client di
atur oleh DHCP.
Lantai C
Pada Lantai C ini ada 1 ruangan, untuk tiap lantai memerlukan 1
buah router yang mana setiap lantai memiliki jumlah host 1 buah. Pada Lantai ini dibagi menjadi
2 segmen jaringan, dengan teknik subnetting Kemudian untuk konfigurasi IP client di
atur oleh DHCP.
Lantai D
Pada Lantai D ini ada1 ruangan, untuk tiap lantai memerlukan 1
buah router yang mana setiap lantai memiliki jumlah host 1 buah. Pada Lantai ini dibagi menjadi
2 segmen jaringan, dengan teknik subnetting Kemudian untuk konfigurasi IP client di
atur oleh DHCP.
Routing (Perutean) merupakan cara bagaimana suatu trafik atau laju lintas dalam jaringan dapat menentukan lokasi tujuan dan cara tercepat menuju ke tujuan tersebut sesuai dengan alamat IP yang diberikan.
Perutean secara static dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
a. Default Gateway
b. Static Router
Penggunaan Default gateway dan static route tersebut diatas dapat kita perhatikan sesuai dengan kebutuhan kita pada saat mendesain suatu jaringan, apakah route yang dibuat agak kompleks atau sederhana.Untuk desain route sederhana kemungkinan besar dapat digunakan dengan menggunakan default gateway. Tetapi seandainya kondisi jaringan sudah begitu kompleks dapat kita menggunakan default gateway dan static route pada titik – titik tertentu.
Membuat tabel routing Static
Route menerima 4 option :
Add menambahkan route ke tabel
Delete menghapus route dari tabel
Change mengubah routing pada entri tabel
Print mencetak tabel routing
Destination adalah parameter optional yang menyebutkan alamat jaringan tujuan yang akan disebutkan pada entri tabel routing. Mask adalah netmask dari destination. Gateway adalah parameter optional yang menentukan alamat IP dari gateway yang akan digunakan saat melakukan routing datagram ke tujuan.
Table Routing Dari Desain Yang Dibuat
Langkah Kerja
Settingan Router Utama ( Mikrotik Utama )
1. Remote Mikrotik Utama ( router Utama ) Menggunakan Winbox.
2. Setting Interface
Sehingga hasil setelah disetting interface :
a. Default Gateway
b. Static Router
Penggunaan Default gateway dan static route tersebut diatas dapat kita perhatikan sesuai dengan kebutuhan kita pada saat mendesain suatu jaringan, apakah route yang dibuat agak kompleks atau sederhana.Untuk desain route sederhana kemungkinan besar dapat digunakan dengan menggunakan default gateway. Tetapi seandainya kondisi jaringan sudah begitu kompleks dapat kita menggunakan default gateway dan static route pada titik – titik tertentu.
Membuat tabel routing Static
Route menerima 4 option :
Add menambahkan route ke tabel
Delete menghapus route dari tabel
Change mengubah routing pada entri tabel
Print mencetak tabel routing
Destination adalah parameter optional yang menyebutkan alamat jaringan tujuan yang akan disebutkan pada entri tabel routing. Mask adalah netmask dari destination. Gateway adalah parameter optional yang menentukan alamat IP dari gateway yang akan digunakan saat melakukan routing datagram ke tujuan.
Table Routing Dari Desain Yang Dibuat
1. Remote Mikrotik Utama ( router Utama ) Menggunakan Winbox.
2. Setting Interface
Sehingga hasil setelah disetting interface :
3. Setting IP address Untuk Masing – Masing Interface yang telah ditentukan :
Jika Menggunakan Terminal :
Masukan juga ip address Lantai 1 sampai dengan Lantai 4 sehingga jika diprint maka akan
terlihat seperti berikut :
Jika dari GUI > IP > Addresses :
Masukan juga ip address untuk lantai 1 sampai dengan 4 maka ketika selesai dimasukan semua
akan tampil seperti berikut ini :
4. Setelah Itu Setting Tabel route
Table route yang direct tidak perlu dimasukan karena secara otomatis akan terisi pada table
route seperti berikut ini :
Untuk menambahkan table route baru cukup dengan menekan tombol tambah lalu tambahkan
dst address dan lain-lainnya seperti berikut ini :
Jika telah dimasukan semuanya maka akan terlihat seperi berikut ini :
5. Setting NAT > IP > Firewall > NAT
Ganti Action Nat Menjadi Masquered pada tab Action :
Setting Mikrotik Lantai 1 2 3 dan 4
1. Setting IP address
2. Setting Table route
3. Setting DHCP server untuk ruangan IP > DHCP server > DHCP setup
Setting Mikrotik menjadi Switch
1. Tambahkan Bridge
Ubah nama menjadi switch
2. Ambil Bridge dan tambahkan port yang akan dijadikan switch